MEMAHAMI ARTI KATA NGAJI

Mengaji atau Ngaji adalah sebuah kata yang tak asing di telinga kaum muslimin khususnya indonesia, ngaji adalah bahasa jawa yang berasal dari kata nga dan ji, nga (sanga) ji (siji).
sanga atau songo (9) artinya lubang sembilan yaitu 2 lubang mata, 2 lubang hidung, 2 lubang telinga, 1 lubang mulut, 2 lubang dibawah yaitu anus dan kelamin.

Menurut kebanyakan orang mereka mengartikan mengaji adalah dilakukan oleh mereka yang memakai pakaian muslim berpeci atau kerudung serta dengan membaca kalam illahi, pemikiran yang seperti itu kami anggap kurang tepat seiring perkembangan zaman. Mengapa….???

“Karena Ngaji atau dalam bahasa arabnya  THOLABUL  ILMI (menuntut ilmu) itu dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, tidak harus di banggku Madrasah atau tempat majlis, Tidak mengenal waktu atau usia, seperti hadis nabi :

مِنَ الْمَهْدِ إِلَى الَّلحْدِ أُطْلُبِ الْعِلْمَ   
Artinya : ”Carilah ilmu sejak dari buaian hingga ke liang lahat”. (Al Hadits)
ilmu yang di maksud di sini adalah ilmu yang mendekatkan diri pada sang Kholiq (ALLAH), bukan ilmu yang menjauhkan diri pada ALLAH.

Kembali pada kata ngaji, ngaji adalah memusatkan lobang sembilan yang ada pada diri kita pada satu tujuan untuk mendengar dan menelaah ilmu serta mengamalkannya semata-mata untuk kemuliaan yang maha satu yakni ALLAH Swt.

Ngaji diwajibkan kepada setiap muslim, baik pria maupun wanita. Tak terkecuali, jika mereka mengaku sebagai hamba yang ber iman dan bertaqwa kepada tuhannya.

Dalam majlis pengajian biasanya sang usztat menerima konsultasi dengan banyak menjelaskan tentang ilmu-ilmu agama, meskipun kita datang ke tempat majlis namun kita tidak memperhatikan dan mendapatkan ilmu dari tempat majlis itu, karena kita datang hanya untuk duduk dengan begitu saja, sehingga kita tidak memperoleh ilmu dari tempat itu, apakah itu bisa dikatakan ngaji…?   Tidak…….

 Kalau sudah begini selamanya kita tak akan tau dan bisa memahami tentang ilmu agama.
Semua ilmu yang kita pelajari dan kita dapat di manapun tempatnya dan kapanpun waktunya jika ilmu itu membuat kita lebih dekat dengan sang Kholiq (ALLAH) maka itu bisa dikatakan mengaji atau Tholabul ilmi.(red)
Tag : Ponpes
Komentar Facebook
6 Komentar untuk "MEMAHAMI ARTI KATA NGAJI"

Barakallah untuk para santri.. semoga ilmune berkah!

Maaf sebelumnya.. itu hadis nya kok terbalik ?
Lebih baik di rubah,agar tidak menimbulkan kekeliruan bagi orang yang belum mengetahui hadis ini ..

Bener tuh haditdnya salah terbalik...

Ane mah kaga ngerty..nyimak aja aaah,,,

Itu bukan Hadist tetapi kata penyemangat, atau perkataan orang saja atau sama halnya Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri China, jadi tidak boleh disandarkan kepada Rasullullah.Mohon dikoreksi jika salah, tapi setau saya yang saya baca dan dengar demikian.

Back To Top